download

TJSL PT TWC Resmikan Pembangunan Rumah Layak Huni Di Sleman Yogyakarta

3 minutes

Corporate Secretary PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Emilia Eny Utari bersama TJSL & SME Founding Manager Bambang Sarwo Eddy menyerahkan secara simbolis kunci rumah milik Endri Handoko (39 tahun) pada acara peresmian Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Dukuh Ngredi, Desa Sindumartani, Kapanewonan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, Kamis (29/4/2021).

Pembangunan RTLH dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT TWC ini merupakan implementasi nilai-nilai Pembangunan Berkelanjutan (SDG) untuk ikut serta dalam pengentasan kemiskinan di masyarakat.

“Tentunya kita selaku pengelola destinasi dan perusahaan BUMN, tidak akan tutup mata terhadap kondisi lingkungan sekitar. Kami akan terus membantu semampu kami untuk ikut serta memajukan masyarakat sekitar,” kata Emilia Eny Utari.

Pembangunan RTLH merupakan program kerja sama antara PT TWC dengan pemerintah desa serta masyarakat sekitar dalam upaya mengentaskan kemiskinan, terutama membentuk hunian yang layak untuk ditinggali. “Kami haturkan terimakasih atas kerja sama dengan bapak ibu semua. Tanpa kerja sama semua pihak, tentunya program ini tidak akan berjalan dengan baik,” lanjut Emilia.

Kepala Desa Sindumartani Anang Zamroni mengapresiasi program PT TWC ini. Dirinya berharap, melalui program ini bisa ikut dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di tengah masyarakat.

“Kami mewakili masyarakat desa Sindumartani mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. PT TWC telah melaksanakan program CSR kepada masyarakat dengan baik dan bisa terwujud. Hal ini tentunya membantu pemerintah untuk ikut mengentaskan kemiskinan dan memberikan manfaat kepada warga banyak,” ujarnya.

Kepala Desa Sindumartani juga menyampaikan keinginannya untuk terus bekerjasama dengan PT TWC dalam program RTLH ini, mengingat di desanya masih banyak keluarga yang memiliki rumah tidak layak huni.

“Kami mendata, ada 170 sekian rumah yang masuk dalam kategori tidak layak huni. Semoga ke depan kita bisa berkoordinasi langsung dengan pemerintah desa untuk memilih warga yang sangat membutuhkan. PR kita sebagai pemerintah untuk mewujudkan rumah layak huni,” ujarnya.

Sementara itu, Endri Handoko tampak berbinar usai menerima kunci rumah barunya. Bersama istri dan ketiga anak serta seorang cucunya, Endri tidak bisa menutupi kebahagiaan karena memiliki rumah layak, seperti impiannya sejak dahulu.

“Selama 12 tahun lebih tinggal di rumah sederhana itu. Ada keinginan untuk tinggal dengan layak, namun kami juga ingat kemampuan kami. Alhamdulillah, di tahun ini ternyata impian sejak lama ini bisa terwujud dengan bantuan PT TWC,” katanya.

Sebelumnya, Endri Handoko bersama istri, empat anak dan cucunya menempati rumah yang amat sederhana. Beralaskan tanah dan berdinding anyaman bambu, mereka menghuni sebuah ruangan yang menempel di belakang tempat tinggal orangtua Endri Handoko.

“Rencananya kami akan pindah saat takbiran nanti. Semoga menjadi berkah kami sekeluarga,” lanjut Endri.

Pembangunan RTLH ini memakan waktu selama 29 hari. Pembangunan rumah ini dikerjakan bersama oleh warga sekitar Dukuh Ngredi, Sindumartani, Ngemplak, Sleman. Rumah ini terdiri dari dua kamar tidur dewasa, satu kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga serta dapur.

“Bapak dan ibu sudah dapat rumah lebih baik, mohon dijaga dan dirawat. Diberi tanaman, agar lingkungan lebih sehat dan ada segar-segarnya. Semoga rumah ini bisa menaungi keluarga bapak Endri, putrinya bisa tinggal dengan senang dan mewujudkan keluarga yang bahagia,” tutup Emilia.