download

Sharing Session: Inventory, Cost & Budget Management

3 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko sebagai perusahaan BUMN di bidang pariwisata dan jasa pendukungnya berkomitmen mengembangkan kualitas talenta SDM yang profesional. Hal ini dilakukan seiring dengan proses transformasi bisnis yang terus dilakukan. Salah satu hal yang rutin diadakan adalah menyelenggarakan seminar bersama para pembicara yang memiliki kepakaran di bidangnya masing-masing.

Melalui kelompok milenialnya, Kinnara-Kinnari, PT TWC menyelenggarakan sharing session seputar Inventory, Cost & Budget Management bersama VP Financial Reporting & Accounting HO PT Pertamina (Persero) Palti Ferdrico TH Siahaan. Acara yang berlangsung secara daring ini bertujuan agar insan TWC memahami strategi bisnis dan alur perencanaan, implementasi dan evaluasi penganggaran di dalam perusahaan.

Direktur Keuangan, Investasi, Manajemen Resiko dan SDM Palwoto mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk mempersiapkan SDM yang berintegritas untuk mendukung tujuan perusahaan ke depan.

“Kita dalam proses transformasi dan proses bisnis kita penuh dengan tantangan. Tidak hanya karena pandemi, namun juga karena perkembangan kompetisi yang ketat. Apalagi TWC sedang dalam proses tranformasi yang bertahap. Oleh karena itu, banyak hal yang dipersiapkan, dalam konteks proses bisnis dengan menjalankan manajemen yang baik, terkait cost, penganggaran dan lainnya,” ungkap Palwoto.

Dalam materi yang disampaikannya, Palti Ferdrico menyampaikan bahwa kesejahteraan merupaka imbas dari proses bisnis yang efisien. Hal ini dimulai dari perencanaan bisnis yang matang dan strategis.

“Tanpa perencanaan yang matang, bagaimana merencanakan resource yang menghadirkan service excellence dan efisien. Selain itu, bagaimana mengatur inventori kita supaya cost yang dibutuhkan perusahaan dalam titik yang optimal,” terangnya.

Selain itu, Palti Ferdrico juga menekankan agar tiap insan di perusahaan bisa berkontribusi dan menjalankan tugasnya sesuai dengan tujuan perusahaan yang ingin dicapai. Hal ini dituangkan dalam key performance indicator (KPI).

“Semua pihak berkontribusi dan diukur pencapaiaannya dalam mencapai tujuan perusahaan, Board of Director (BoD) menurunkan pada organisasi di bawahnya, sehingga konsep bottom up ini bisa memonitoring yang dilakukan tiap orang untuk menyatukan visi misi semua pihak,” lanjutnya.

Menurut Palti Ferdrico, tiap insan korporasi harus mengedepankan riset dalam tiap aktivitasnya. “Keunikan TWC ini kan, sangat tergantung animo masyarakat untuk berwisata. Disinilah kita melihat pentingnya riset terlebih dahulu, supaya kita semakin dekat dengan efisiensi,” tuturnya.

Sementara itu, menurut Palwoto, salah satu indikator baik bagi perusahaan adalah dengan terus melakukan investasi untuk menjaga revenue tetap bertumbuh. Hal ini memberikan efek yang bagus terhadap investor dalam melihat kinerja perusahaan.

“Proses perusahaan ini tidak berhenti dengan melakukan investasi, baik fisik maupun nonfisik. Bagaimana kita hari ini memulai berinvestasi, itu menjadi masa depan kita. Agar terus berkembang, survive dan terus maju.,” ungkap Palwoto.

Palwoto mengapresiasi program sharing session terkait manajemen anggaran yang diadakan untuk mendukung tujuan perusahaan ke depan. “Ini bisa mengaklerasi dan memberikan pijakan langkah strategis dalam menjalankan perusahaan ke depan,” tutup Palwoto.