Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier melakukan lawatan ke Indonesia yang menekankan bahwa Indonesia adalah ‘mitra erat dan terpercaya’ bagi Jerman dan Eropa. Frank-Walter Steinmeier memilih kawasan Indo-Pasifik mengingat kawasan ini sangat penting untuk perdagangan dunia. Indonesia sebagai Ketua G20 dan Jerman sebagai Ketua G7 pada tahun ini, mengemban tanggung jawab besar dalam kerjasama internasional.
Frank-Walter Steinmeier tiba di kawasan Candi Borobudur pada hari Jumat, 17 Juni 2022. Diawali kunjungan ke Kantor Balai Konservasi Borobudur (BKB) untuk meninjau laboratorium sekaligus mengamati secara langsung proses pembersihan bebatuan dengan minyak Atsiri, bahkan meninjau saluran drainase yang berada di Candi Borobudur. Kedatangan Presiden Jerman ini disambut oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati, Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto, VP Marketing & Sales PT TWC Pujo Suwarno dan Pj Head Internal Auditor PT TWC Aryono Hendro Malyanto.
Frank-Walter Steinmeier berkesempatan mengunjungi Candi Borobudur didampingi oleh Storyteller dari Balai Konservasi Borobudur, serta menggunakan alas kaki khusus (Upanat) yang ramah terhadap bebatuan dan stupa candi. Saat berada di Candi Borobudur, Storyteller menceritakan mengenai sejarah dan perkembangan Candi Borobudur, hingga relief-relief yang terpahat pada dinding candi.
“Satu kehormatan bagi TWC dapat menerima kunjungan Presiden Jerman di kawasan Candi Borobudur. Hal ini menjadi momen yang baik bagi pemulihan pariwisata Indonesia, mengingat Jerman saat ini menjadi Ketua G7, di mana salah satu fokus utamanya adalah dalam bidang Ekonomi Global,” kata Direktur Utama PT TWC Edy Setijono.
Selama lawatan Presiden Jerman ini berlangsung, Candi Borobudur ditutup untuk kunjungan wisata umum pada pukul 07.00–12.00 WIB. Besar harapan kunjungan Presiden Jerman ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur.