download

Bangun Rumah Layak Huni di Kawasan Borobudur PT TWC Bertumbuh Bersama Masyarakat

3 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) merenovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Giripurno, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Program pembangunan RTLH bagi masyarakat di sekitar destinasi ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang mengimplementasikan nilai-nilai Pembangunan Berkelanjutan (SDG) untuk ikut serta dalam pengentasan kemiskinan di masyarakat.

Direktur Operasi dan Pengembangan Infrastruktur PT TWC Mardijono Nugroho didampingi oleh General Manager of Borobudur Jamaludin Mawardi, dan TJSL dan SME Funding Manager Ismiyati menyerahkan secara simbolis Rumah Layak Huni (RLH) kepada Andri Manto (30 tahun) selaku pemilik rumah pada acara peresmian pembangunan Rumah Layak Huni di Dusun Miri Ombo, Desa Giripurno, Borobudur, Jumat (13/10/2023).

Pembangunan Rumah Layak Huni bagi keluarga Andri Manto ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang merupakan sinergi antara PT TWC dengan Pemerintah Desa Giripurno serta didukung penuh oleh masyarakat sekitar. Kolaborasi berbagai pihak ini merupakan bentuk kerja sama yang intensif dalam upaya mengentaskan kemiskinan, terutama dalam proses menyediakan hunian yang layak, bersih, nyaman bagi keluarga.

“Pembangunan RLH ini menjadi satu bentuk kerja sama yang bagus untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan di kawasan Borobudur ini. Sebagai BUMN, kami memiliki kewajiban untuk turut tumbuh bersama masyarakat, memperhatikan permasalahan warga dan turut berupaya mencari solusi bersama-sama. Kami yakin, dengan kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak ini, Borobudur akan tumbuh dan berkembang menjadi kawasan yang sejahtera,” jelas Direktur Operasi dan Pengembangan Infrastruktur PT TWC Mardijono Nugroho.

Pemilik rumah, Andri Manto, menceritakan kondisi rumahnya yang tidak berdinding permanen sehingga rentan roboh, tidak memiliki sanitasi yang layak dan bersih, serta masih berlantai tanah. Buruh pembuat batu bata itu menempati rumah peninggalan orang tuanya tersebut bersama istri dan kedua anaknya.

“Bisa punya rumah seperti ini seperti mimpi. Anak-anak merasa nyaman di rumah dan tidak perlu takut lagi saat hujan. Mudah-mudahan, program dari TWC ini bisa terus berjalan dan bermanfaat seluas-luasnya,” jelas Andri Manto.

Wakil dari Kecamatan Borobudur, Erna Mulyati mengatakan bahwa pembangunan Rumah Layak Huni ini berpengaruh terhadap kondisi kesehatan anggota keluarga yang menempatinya. Terlebih, keluarga Andri Manto termasuk ke dalam keluarga risiko stunting dari Desa Giripurno, di Kecamatan Borobudur.

“Di Desa Giripurno ini ada beberapa keluarga penyandang stunting maupun pada keluarga risiko stunting yang perlu diupayakan bersama agar keluar dari status tersebut. Salah satunya melalui penyediaan rumah yang bersih dan layak huni. Semoga, bantuan seperti ini bisa terus berjalan secara tepat guna, tepat manfaat dan tepat sasaran,” jelasnya.

Kepala Desa Giripurno Pujowadi mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab stunting adalah pola asuh orang tua. Menurutnya, orang tua yang memiliki banyak beban ekonomi, terutama untuk kebutuhan pangan, sandang dan papan, perlu didukung melalui berbagai program penunjang, baik dari pemerintah desa, kabupaten, BUMN maupun swasta.

“Melalui bantuan Rumah Layak Huni ini, keluarga Andri Manto yang termasuk ke dalam keluarga rentan stunting, sudah tercukupi dari kondisi rumahnya. Sehingga, bapak Andri bisa fokus mencari nafkah untuk peningkatan kesehatan keluarga dan sekolah anak. Bantuan ini juga berdampak pada penyelesaian kasus stunting di wilayah desa kami,” pungkasnya.