download

PT TWC Selenggarakan Kajian Lapangan Terbuka Kunjungan bagi Pelajar Naik Candi Borobudur

4 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) melakukan Kajian Lapangan Terbuka Kunjungan bagi Pelajar Naik Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024). Kajian ini dilakukan sebagai bentuk persiapan pembukaan kunjungan rombongan pelajar naik ke Candi Borobudur yang memperhatikan interelasi pengalaman melalui storytelling yang spesifik mengenai Candi Borobudur. Hal ini sesuai dengan prinsip nilai-nilai pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang dikembangkan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur.

PT TWC mempersiapkan standar operasional yang sesuai dengan pedoman kunjungan yang berkualitas dengan memperhatikan kelestarian dan nilai-nilai universal Candi Borobudur. Kolaborasi bersama yang didukung juga oleh Museum dan Cagar Budaya (MCB) Warisan Dunia Borobudur serta Yayasan Dharmayatra Nusantara (Dharmanusa) bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan melalui narasi substantif nan esensial saat berkunjung ke Candi Borobudur.

Fase uji compliance yang berlangsung dengan melibatkan berbagai stakeholder, termasuk anak-anak sekolah di Magelang, Jawa Tengah, diharapkan bisa turut mensosialisasikan program kunjungan naik Candi Borobudur untuk pelajar yang menurut rencana akan mulai dibuka bagi umum pada tanggal 19 Februari 2024.

“Saat ini kita lakukan fase simulasi sebagai tahap awal yang perlu kita lakukan untuk mengukur kesiapan teknis dan lapangan dalam mendukung kelancaran, kenyamanan dan keamanan selama kunjungan. Kita akan ukur kesesuaian dan kendala yang hadir di lapangan sebagai bahan evaluasi saat pembukaan. Selain itu, simulasi ini bisa menjadi sarana sosialisasi yang efektif kepada publik, sehingga pascasimulasi, pengunjung sudah bisa melakukan reservasi,” terang GM of Borobudur Jamaludin Mawardi, Senin (12/2/2024).

Kunjungan bagi pelajar Naik Candi Borobudur dibuka khusus tiap hari Senin yang maksimal diikuti sebanyak 1200 peserta. Kunjungan dibagi menjadi tiga sesi sesuai waktu, pagi, siang, dan sore. Tiap sesi, maksimal terdiri dari 400 pelajar yang akan didampingi oleh 20 pemandu wisata khusus. Sementara, harga tiket pelajar naik Candi Borobudur ini sebesar 50 ribu rupiah.

Peserta wajib melakukan reservasi tiket melalui situs ticket.borobudurpark.com dengan mengisikan data nama sekolah, tanggal kunjungan, jumlah siswa dan guru, nomor kontak dan pilihan sesi yang tersedia. Untuk pembukaan pemesanan tiket bagi pelajar untuk naik ke Candi Borobudur bisa diakses mulai tanggal 13 Februari 2024.

Saat tiba di TWC Borobudur, rombongan melakukan konfirmasi untuk memastikan kesesuaian data. Kemudian, rombongan siswa didampingi pemandu wisata beranjak menuju Museum Borobudur. Di Museum Borobudur, siswa-siswi akan mendapatkan pengarahan terkait aturan saat berkunjung ke monumen Candi Borobudur dari tim edukator Museum dan Cagar Budaya (MCB) Borobudur. 

Setelah itu, peserta menuju Museum Samudraraksa untuk mengakses peminjaman sandal upanat sebagai alas kaki utama saat naik monumen Candi Borobudur. Kemudian, peserta didampingi pramuwisata naik ke monument Candi Borobudur melalui sisi timur dan keluar melalui sisi barat dan kembali ke Museum Samudraraksa. 

“Alur kunjungan pelajar naik Candi Borobudur ini dibuat berbeda. Misi utamanya adalah bagaimana nilai edukasi bisa berjalan. Maka polanya dibuat berbeda dengan wisatawan reguler. Di sini, siswa wajib berkunjung ke Museum Borobudur terlebih dahulu. Agar narasinya bisa menyeluruh. Melalui aktivitas wisata ini, diharapkan bisa membangun kesadaran akan kekayaan peninggalan nenek moyang bangsa serta berkomitmen turut serta melestarikan nilai-nilai yang hadir di dalamnya,” jelasnya.

PT TWC sebagai pengelola destinasi Warisan Budaya Dunia mengintegrasikan aktivitas heritage & cultural melalui empat pilar pengembangan, yaitu, konservasi, spiritual, edukasi dan pariwisata. Kunjungan pelajar naik ke monumen Candi Borobudur ini merupakan bagian dari pengembangan wisata melalui pilar edukasi, yang bertujuan untuk menghadirkan narasi utuh untuk membangun kesadaran akan kekayaan budaya bangsa.

Kepala Sub Koordinator Warisan Budaya Borobudur Wiwit Kasiyati mendukung implementasi pilar pengembangan yang dilakukan oleh PT TWC. Pihaknya berharap, melalui aktivitas pelajar Naik Candi Borobudur ini bisa mendapatkan ilmu dan mendukung proses pelestarian situs Warisan Budaya Dunia di Indonesia. “Pendidikan ini menjadi garis besar, di mana pelajar inilah pewaris pelestarian cagar budaya. Pelajar. yang berkunjung pun harus mendapatkan pengalaman dan  informasi yang lengkap. Tentu dengan aturan-aturan kunjungan seperti saat ini, termasuk pemakaian upanat,” jelasnya.

Kunjungan Pelajar Naik Candi Borobudur ini wajib didampingi oleh pemandu wisata khusus berjumlah 20 pemuda-pemudi yang berasal dari 11 desa di wilayah Borobudur dan telah dibina secara intensif agar bisa memandu dan menyampaikan cerita dan nilai-nilai luhur yang ada di Candi Borobudur.

“Semenjak 20 tahun lalu, baru kali ini kami melakukan peremajaan pemandu wisata Candi Borobudur. Penambahan kompetensi maupun skill perlu dihadirkan untuk menunjang pengembangan pariwisata berkualitas. Hal ini juga turut mendongkrak ekosistem pariwisata menjadi lebih baik dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,” kata Jamaludin Mawardi.

Sementara itu, salah satu peserta Kajian Lapangan Terbuka Kunjungan bagi Pelajar Naik Candi Borobudur, Vincentia Bernadine Danastri, mengaku senang karena bisa mendapatkan cerita yang menyeluruh tentang Candi Borobudur. Hal ini tidak dia dapatkan saat mengakses Candi Borobudur melalui jalur wisatawan reguler.
“Saya mendapatkan banyak sekali ilmu, karena saya dipandu oleh guide yang ramah dan baik. Saya mendapatkan ilmu kalau orang orang jaman dulu itu kreatif dalam membangun Candi Borobudur. Di sini juga banyak sekali cerita moral yang kita dapat. Semoga, teman-teman lainnya bisa ikut serta dalam kunjungan naik ke Candi Borobudur ini,” jelas siswi kelas 7 SMP N II Magelang ini.