download

Bangun Kesadaran Tanggung Jawab Sosial, PT TWC Lakukan Pelatihan Awareness ISO 26000

3 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko mengadakan pelatihan Awareness ISO 26000 selama dua hari, 6-7 Maret 2024 di Ruang Meeting Unit Keraton Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta. Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk menerapkan aturan serta berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan yang diikuti oleh berbagai divisi di PT TWC ini berkolaborasi dengan PT TUV NORD Indonesia. Pelatihan Awareness ISO 26000 ini mengajak peserta dari berbagai divisi kerja untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial (Social Responsibility) di perusahaan.

Dalam pelatihan dengan narasumber Esther Mahar sebagai Trainer ISO 26000 dibahas tentang definisi, ruang lingkup, terminologi, dan prinsip tanggung jawab sosial. Selain itu, Esther Mahar juga menegaskan bahwa social responsibility (SR)melekat di semua divisi, tidak hanya divisi CSR saja.

“Social responsibility diterapkan pada berbagai proses kerja perusahaan seperti pengadaan, investasi, rekrutmen, promosi, humas dan lainnya. Dalam memprioritaskan program, penting untuk mengidentifikasi stakeholder dan aktivitas yang memiliki impact pada keberlangsungan perusahaan,” jelasnya.

VP of Legal & Compliance PT TWC Destantiana Nurina mengatakan bahwa penyelenggaraan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang terintegratif dan komprehensif dan didukung oleh seluruh pihak dan divisi kerja di perusahaan merupakan perwujudan implementasi dari Awareness SNI 26000. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG).

“Tanggung jawab sosial di Perusahaan harus terintegrasi dengan baik. Tanggung jawab sosial bukan hanya milik divisi TJSL, namun wajib diimplementasikan pada proses di tiap Direktorat dan tiap Divisi. Melalui kesadaran dan tanggung jawab bersama ini, diharapkan perusahaan dapat terus eksis dan bermakna, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya,” jelasnya.

Pelatihan Awareness SNI 26000 ini merupakan program lanjutan dari pembentukan Komite Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT TWC yang sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. 1 tahun 2023 yang mengawal perencanaan hingga evaluasi program serta berperan sebagai framework perencanaan dan membuat skala prioritas hingga evaluasi program.

Pelaksanaan TJSL BUMN juga berorientasi pada pencapaian 17 nilai-nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan berpedoman kepada 7 subjek inti ISO 26000 sebagai standar global pelaksanaan CSR, yang meliputi Tata Kelola Organisasi, Hak Asasi Manusia, Hubungan dan Praktik Kerja, Tanggung Jawab Lingkungan, Praktik Operasi Perusahaan yang Adil, Perlindungan Konsumen, dan Kontribusi untuk Pembangunan Berkelanjutan.

TJSL & SME Founding Manager Ismiyati mengatakan bahwa pelatihan Awareness SNI 26000 ini diharapkan membentuk kesadaran tiap divisi kerja untuk menerapkan Social Responsibility sehingga bisa meningkatkan kualitas kehidupan internal maupun eksternal perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai universal.

“Pelatihan ini membuka kesadaran untuk menerapkan Social Responsibility secara menyeluruh di tiap divisi. Misal divisi procurement, perlu aware dengan penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), maupun pembayaran vendor UMKM yang bisa lebih cepat. Ini semua lingkup dari implementasi ISO 26000,” pungkas Ismiyati.