download

Peringatan Hari Warisan Dunia di Prambanan Temple Compounds

3 minutes

Puluhan orang berpartisipasi dalam perayaan Hari Warisan Dunia atau International Day of Monuments and Sites di Warisan Budaya Dunia Prambanan Temple Compounds, Kamis (18/4/2024). Perayaan ini untuk meningkatkan kesadaran akan peninggalan warisan budaya agar terus lestari dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus negeri.

Acara ini diinisiasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X serta berkolaborasi dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management (IDM) ini diikuti oleh Bimas Hindu Kanwil DI Yogyakarta maupun Klaten, Jawa Tengah serta pelaku wisata dan masyarakat sekitar Candi Prambanan.

Perayaan Hari Warisan Dunia di Prambanan Temple Compounds dilakukan dengan kegiatan lokakarya Pemeliharaan Bangunan Cagar Budaya Berbahan Batu. Para Peserta mengikuti aktivitas pemeliharaan bangunan candi yang berbahan batu andesit dengan teknik pembersihan mekanis dengan alat sikat maupun sapu lidi.

Para peserta yang dibagi ke dalam empat regu untuk membersihkan Candi Prambanan, Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu ini tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan.

Salah satu peserta, Suyamto, mengatakan bahwa dengan mengikuti lokakarya ini, dirinya bisa memahami proses pemeliharaan dan pelestarian candi.

“Melalui kegiatan ini, kami bisa memahami dan mengalami langsung proses pemeliharaan candi,” jelas Bimas Hindu Kabupaten Klaten tersebut.

Setelah lokakarya di lapangan, peserta mengikuti kegiatan sarasehan Bincang Pengembangan dan Pemanfaatan Candi Sewu, Lumbung dan Bubrah di Museum Prambanan, Klaten.

Sarasehan ini diisi oleh pembicara Kepala Unit Candi Prambanan Jusman Mahmud, GM of Prambanan & Keraton Ratu Boko I Gusti Putu Ngurah Sedana dan Pamong Budaya Ahli Madya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Riris Purbasari.

“Kita angkat tema ini mengingat Warisan Budaya Dunia Prambanan Temple Compounds tidak hanya Candi Prambanan saja. Selama ini kunjungan wisatawan hanya terpusat di Candi Prambanan. Keberadaan candi-candi lainnya ini bisa turut diangkat untuk mengimbangi populeritas Candi Prambanan,” jelas Jusman Mahmud.

Pamong Budaya Ahli Madya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Riris Purbasari menambahkan perlu adanya penekanan informasi dan aktivasi agar pengunjung juga tertarik untuk menilik lebih dalam keberadaan Candi Lumbung, Candi Bubrah dan Candi Sewu.

“Mungkin bisa melalui aktivasi seni budaya di sekitar candi-candi tersebut, seperti jathilan, gejok lesung dan lainnya. Hal ini juga berfungsi untuk memecah keramaian, sehingga pengunjung tidak hanya terakumulasi di sisi timur Candi Prambanan saja,” jelasnya.

GM of Prambanan & Ratu Boko I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan bahwa di kawasan candi-candi ini, sudah ada event eksisting yang telah berjalan dari tahun ke tahun. Beberapa di antaranya adalah event Piala Raja dan perayaan Waisak.

“Tentu kami akan terus dorong pengembangan aktivitas-aktivitas berbasis seni budaya maupun spiritual di kawasan ini. Upaya ini tetap kita jalankan sesuai koridor pelestarian situs Warisan Budaya Dunia,” terangnya.

Tiap tanggal 18 April diperingati sebagai Hari Warisan Dunia atau International Day of Monuments and Sites melalui Konferensi Umum UNESCO ke-22 pada tahun 1983. Peringatan Hari Warisan Dunia tahun 2024 ini mengusung tema “Disasters & Conflicts Through the Lens of the Venice Charter”.

“Venise Charter muncul sebagai respon terhadap kehancuran yang diakibatkan Perang Dunia II. Banyak kota-kota tua yang hancur. Candi Prambanan pun kena dampak karena Agresi Militer Belanda di tahun 1948. Melalui tema ini, kita sama-sama berharap bahwa upaya mengkonservasi dan merestorasi bangunan sejarah adalah upaya memperpanjang jejak sejarah manusia,” pungkasnya.